
PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
UNDER CONSTRUCTION
Jumat, 11 Maret 2011
Senin, 07 Maret 2011
LATAR BELAKANG BIDANG REKAYASA LALU LINTAS
Sebagai daerah studi kami, Karakteristik lalu lintas Kota Singkawang dilihat dari jaringan jalan, Kota Singkawang memiliki bentuk jaringan jalan berbentuk grid utamanya di wilayah CBD. Dimana sistem jalan raya berkembang dalam bentuk jaringan jalan menghubungkan pusat kota ke pusat kota. Kota Singkawang bertumbuh mengikuti pola lalu lintas dimana kawasan bisnis (CBD) sebagai pusat. Hal ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas di pusat kota yang diakibatkan pemasukan dari jalan-jalan radial. prosentase warga Tionghua yang lebih dari 60 % banyak mempengaruhi pergerakan arus lalu lintas yang terjadi di Kota Singkawang, dimana perdagangan menjadi kegiatan utama disamping kegiatan bekerja, sekolah, belanja dan lain sebagainya.
Pola umum perjalanan di Kota Singkawang terlihat dari semua perjalanan yang terjadi di wilayah studi tersebut, dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan lalu lintas jalan. Data pola umum perjalanan ini diperoleh dari data sekunder dan data primer. Data-data sekunder didapat dari instansi-instansi terkait, sedangkan data-data primer diperoleh dari survai lalu lintas yang dilakukan dilapangan. Adapun survai yang dilakukan adalah:
a. Survai Inventarisasi Jalan
b. Survai Pencacahan Lalu Lintas Terklasifikasi (Classified Traffic Counting)
c. Survai pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer)
d. Survai gerakan membelok terklasifikasi (Classified Turning Movement Counting).
Maksud danTujuan
Maksud dari studi di wilayah Kota Singkawang dalam bidang Manajeman dan Rekayasa Lalu lintas adalah perlu adanya rekayasa lalu lintas yang berkaitan dengan proses perencanaan desain prasarana lalu lintas dan survai lalu lintas. Tujuan dari studi di Kota Singkawang dalam bidang rekayasa lalu lintas antara lain :
a. Mengetahui karakteristik lalu lintas dan mengevaluasi unjuk kerja ruas jalan di Kota Singkawang.
b. Mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bidang rekayasa lalu lintas.
c. Melakukan perangkingan masalah-masalah tiap ruas jalan ditinjau dari segi V/C ratio, kecepatan, kepadatan, dan tingkat kecelakaan.
d. Desain ini diarahkan untuk mencapai keselamatan pengoperasian
prasarana lalu lintas, efisiensi pengoperasian prasarana jalan dan
ekonomis dalam pembangunan.
Sabtu, 05 Maret 2011
Sistem Transportasi Singkawang
Prasarana dan sarana perhubungan darat di Kota Singkawang cukup tersedia seperti jaringan jalan, jembatan, dan kendaraan angkutan. Jaringan jalan yang berada di kawasan kota sebagian besar sudah berupa jalan aspal. Dari jalan yang ada tersebut yang dapat dilalui kendaraan untuk jalan aspal 9,4 km, jalan batu 1 km, jalan tanah 7,6km, gang semen 5,9 km, gang tanah 3,8 km dan gertak 1,5 km.
Sungai-sungai yang melintasi Kota Singkawang seperti Sungai Singkawang dan Sungai Sedau. Sampai saat ini masih berperan sebagai sarana transportasi yang umum digunakan oleh penduduk. Perhubungan melalui sungai ini selain mempunyai lingkup pelayanan lokal juga mempunyai lingkup pelayanan regional baik dalam kota maupun luar kota. Dengan sarana perhubungan sungai ini dapat mencapai ke daerah-daerah pedalaman yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat dan merupakan jalur transportasi yang relatif murah walaupun kurang efesien. Jenis sarana angkutan yang digunakan adalah sampan, kapal motor, speed boat dan motor tempel.
Di Kelurahan Kuala terdapat pelabuhan yang umumnya digunakan sebagai pelabuhan kapal barang dengan fasilitas pelabuhan yang cukup memadai. Pelabuhan Singkawang yang bertype ‘diusahakan’ ini terletak kira-kira ± 500 m dari muara pada posisi : 00o – 55’ – 30” U 108o–57’ - 45” BT. Pantai sekitar Pelabuhan Singkawang landai, dasar lautnya berlumpur, dengan panjang alur ± 1,5 mil dan lebar ± 25 meter. Kedalaman Alur (Ambang Muara) bila air pasang tertinggi : 2,00 M dan dalam keadaan air pasang sedang : 1,80 M. Saat air pasang terendah kedalaman alur mencapai 0,50 m. Pelabuhan ini terhubung dengan pusat bisnis Kota Singkawang melalui Jalan Yos Sudarso dengan lebar perkerasan ± 6 meter aspal. Kapal maksimum yang dapat masuk pelabuhan hanya kapal berukuran panjang 30 meter dengan derap 2,50 meter, masuk pelabuhan saat pasang tertinggi.
Fasilitas dermaga yang ada terdiri dari dermaga tempat sandar dengan panjang 70 meter, lebar 4 meter berada pada kedalaman air 3,50 meter dengan konstruksi kayu. Tidak ada peralatan untuk bongkar muat dan fasilitas lain seperti kepanduan, kapal tunda, depot bahan bakar. Namun pelabuhan ini dilengkapi dengan gudang dan lapangan penimbunan meskipun kondisinya cukup memprihatinkan. Kemampuan bongkar / muat pelabuhan ini adalah 11 ton / gang / jam didukung oleh 52 orang tenaga pelabuhan.
SEKILAS KOTA SINGKAWANG
Kota Singkawang memiliki luas 50.400 ha, yang dibagi menjadi 5 (lima) wilayah Kecamatan meliputi 26 Kelurahan. Secara geografis terletak pada posisi antara 1080 52’ 14,19’’ sampai dengan 1090 09’ 44,22 ’’ Bujur Timur dan 000 44’ 57,57’’ sampai dengan 010 00’ 48,65’’ Lintang Utara. Berjarak ± 147 km dari Ibukota Propinsi (Pontianak) dan dapat dicapai melalui transportasi darat maupun laut (pelabuhan Singkawang).
Dengan batas-batas wilayah: di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Selakau Kabupaten sambas; disebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang; sebelah Barat berbatasan dengan laut Natuna dan disebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang. Secara umum wilayah Kota Singkawang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 21,80 sampai dengan 30,050 Celcius.
Kehidupan masyarakat Kota Singkawang yang multi etnis terdiri dari 3 (tiga) etnis terbesar yakni Tionghoa (Cina), Melayu dan Dayak ditambah suku-suku lainnya yang hidup secara berdampingan dan harmonis, memberikan warna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman etnis dan budaya ini memberikan ciri dan daya tarik tersendiri bagi Kota Singkawang. Terdapat berbagai peristiwa budaya yang dapat dinikmati dari masing-masing etnis yang ada. Peristiwa budaya tersebut biasanya dirayakan dan diperingati bersamaan dengan upacara hari besar keagamaan.
Kota Singkawang yang letaknya dipesisir pantai dan dikelilingi oleh gunung-gunung memberikan kesan dan keindahan alam tersendiri. Dengan posisi letaknya yang demikian menjadikan Kota Singkawang banyak menyimpan objek-objek wisata menarik dan berpotensi untuk dikembangkan serta memberikan peluang investasi bagi para investor khususnya dalam bidang perhotelan, transportasi, restoran, resort serta pengembangan sarana prasarana pendukung wisata lainnya.
